Volatilitas Lagi Tinggi, Ini 5 Kiat Cuan Investasi Crypto
Sejauh mulanya tahun 2022, asset kripto alami penghematan harga yang memiliki arti jika dibanding pada November tahun kemarin. Pasar dikejuti oleh beberapa insiden besar yang besar lengan berkuasa pada jebloknya nilai beberapa asset kripto, utamanya yang berkapitalisasi besar, seumpama Bitcoin, Ethereum, Tether dan yang lain. Berdasar data dari coinmarketcap.com, harga Bitcoin terlihat pada tingkat US$43.114,61 atau turun 1,78 %. Sementara, harga Ethereum ada di range US$3.068,98, terevisi 3,4 %.
Trader Tokocrypto, Afid Soegiono, melihat kini ini penanam modal memang cenderung memberi respon negatif dan berlaku wait and see berhubungan beberapa insiden global yang menghasilkan nilai Bitcoin dan asset kripto lainnya jeblok. Ini menghasilkan pasar kripto cenderung bergerak lamban.
Tetapi, dibalik musim ini beliau menatap ada potensi untuk penanam modal ambil keuntungan. "Umumnya, beberapa penanam modal dan trader asset kripto terlatih akan masuk ke pasar dan ambil laba di saat harga sedang turun. Investor punyai naluri kalau penghematan harga suatu asset merupakan di saat yang pas untuk mengakumulasi portofolio asetnya," kata Afid diambil dari info sah
Afid menambah, tiap penanam modal pasti punyai tabiat masing-masing. Umumnya penanam modal yang eksper akan beli di saat harga terevisi atau buy the dip menghasilkan derma nilai kekayaan. Maka dari itu, tidaklah heran jika penanam modal pribadi memboyong suatu asset di saat harga tengah jeblok. Dalam pada itu, penanam modal yang memboyong asset kripto di harga terjangkau, sanggup jadi berikutnya dipasarkan kembali di saat pasar merayap sembuh dan harga menampilkan musim peningkatan kembali.
Tetapi, mesti dikenang kembali kalau investasi asset kripto itu riskan tinggi dan betul-betul spekulatif, perlu kehati-hatian dalam memutuskan.
"Lakukan observasi lebih dahulu berkenaan asset kripto yang akan dibeli. Beli asset kripto sama sesuai kekuatan dana yang dipunyai dan pakai "uang dingin". Investor sanggup juga laksanakan penganekaragaman asset atau istilahnya dihentikan simpan telur pada suatu keranjang," ajuan Afid.
Berikut beberapa tutorial investasi asset kripto dari Afid untuk ambil laba di saat harga tengah terevisi:
1. Tidak boleh Kaprikornus FOMO dan FUD
Investor kripto yang cantik tetap ikuti gunjingan dan musim terkini di pasar. Tetapi, pada lazimnya info pasti menjadi hal yang jelek. Psikis penanam modal akan naik-turun sampai sanggup laksanakan keputusan yang tidak pas, seumpama FOMO (fear of missing out) dan FUD (fear, uncertainty, and doubt).
"Umumnya di saat pasar jeblok, penanam modal akan berlaku FOMO dan FUD. Ke-2 nya merupakan perumpamaan lazim di dunia, dan sanggup mempunyai dampak yang kian kokoh pada keputusan untuk beli dan jual. Hal itu sanggup besar lengan berkuasa jelek, alasannya yaitu keputusan tidak dilandasi oleh logika yang sehat," kata Afid. Dia menganjurkan untuk penanam modal laksanakan observasi dengan mendalam. Saat pelajari perihal penyempurnaan di pasar kripto, senantiasa coba dan verifikasi dengan beragam sumber.
2. Tentukan arah yang terang, penganekaragaman, dan berbelanja sama sesuai kekuatan
Afid menerangkan, dominan penanam modal yang berakal menentukan untuk menggenggam beberapa tipe asset kripto lainnya dalam periode panjang untuk menganekaragamkan portofolio mereka. Investor kripto mesti tentukan seni administrasi jual beli mereka, dan buat keputusan yang pas untuk cut loss dan take keuntungan.
"Berikut penyebabnya kenapa penting untuk bertujuan masa tiba dan ambil beberapa langkah untuk minimalisir rugi. Tidak boleh terbuai melihat pasar jeblok, kemudian beli beberapa asset kripto yang banyak, namun tanpa penelitian," katanya. Investor sanggup menimbang seni administrasi masih tetap seumpama keluarkan dana khusus untuk investasi kripto dengan jumlah kecil secara periodik. Ini untuk minimalisir abjad rakus yang lazimnya terjadi pada investor.
3. Mengambil Untung di Stablecoin
Salah satunya opsi teraman untuk mengelak volatilitas kripto dan menghasilkan derma diri, sepanjang penghematan pasar dengan mengonversi beberapa pemilikan kripto volatil jadi asset yang lebih konstan. "Ini sanggup membantu penanam modal mengamankan kesetimbangan portofolio mereka dan minimalisir resiko dan tingkat frustasi di pasar jeblok," kata Afid.
4. HODL dan Pertimbangan Periode Panjang
Afid menjelaskan, jika nilai asset kripto yang dipunyai telah turun semenjak pembeliannya, disebutkan rugi yang belum direalisasi. Oleh alasannya yaitu itu, sebaiknya asset kripto yang diandalkan akan bermanfaat periode panjang disarankan untuk laksanakan hold dan hanya dipasarkan pada harga kurang dari harga pembelian. "Ketika pasar kritis, menggenggam kripto yang mempunyai nilai tinggi atau big cap kemungkinan lebih menampilkan laba dibanding jual dalam periode pendek," ucapnya.
5. Saksikan Kesempatan di Pasar Kripto
Saat pasar kripto jatuh, ada potensi tahu ke mana mesti cari cuan. Investor yang tajam melihat jendela potensi baru, pasti manfaatkan 'diskon' dan hasilkan keuntungan. "Bahkan juga dalam musim turun, akan ada pucuk dan lembah kecil di saat pasar berfluktuasi. Investor yang telah mengoles ketrampilan tehnik analitis mereka sanggup memperoleh laba di sini, memakai wawasan itu untuk meramalkan gerakan periode pendek dan memakainya dengan beli status terendah dan jual harga paling tinggi," tandas Afid.
